still wait for my Freddie Jones, Romeo, Min Jio Ho, and Rangga - Tell me, who I am when you're not besides me.

Minggu, 20 Februari 2011

Ada Apa dengan Dewa 19 dan Yahudi???

Sebenarnya saya (penulis) tidak terlalu ambil pusing dengan pertanyaan2 diatas, tetapi setelah mencermati buku berjudul “Fakta & Data Yahudi di Indonesia” karangan Ridwan Saidi & Rizki Ridyasmara (Februari 2006) dan buku “Talmud, Kitab Hitam Yahudi Yang menggemparkan“ karangan M.A Syarkawi (cetakan edisi Indonesia, 2005). Saya merasa mempunyai beban moral untuk menyebarluaskan informasi ini kepada public, karena melihat sepertinya hanya kalangan tertentu di Indonesia yang paham tentang bahaya Yahudi. Dengan tulisan ini, saya berharap lebih banyak pihak yang concern. Sebelum membahas tentang group musik Dewa, saya akan memberikan kutipan yang saya ambil dari buku (Talmud,……) diatas:
1. Bangsa Lain Selain Yahudi adalah Bagaikan Binatang
  • Dalam Kitab Talmud Yerusalem halaman 94 disebutkan:“Air mani yang darinya tercipta bangsa-bangsa lain yang berada diluar agama yahudi adalah air mani kuda”
  • Dalam Midrash Talpioth (Vol 225d) dijelaskan bahwa kaum non Yahudi adalah hanya berbeda bentuk dengan binatang.
  • Kitab Zohar (I,131a) …sejak adanya mereka, maka dari itu, semua manusia non Yahudi mengotori alam, karena roh mereka lahir dari bagian yang najis.
  • Sanhendrin (74b) Tosepoth berbunyi: Hubungan seksual orang Goim (orang non Yahudi) adalah seperti hubungan seksual binatang.
  • Talmud, Kitab 6 Bab 8 butir ke 9: Sesungguhnya Talmud mewajibkan atas setiap orang yahudi untuk melaknat orang Kristen tiga kali dalam sehari, dan berdoa agar membasmi dan menghancurkan raja-raja serta para pemimpin mereka. Juga diwajibkan kepada orang Yahudi untuk merampas harta mereka dengan cara apapun.
2 Bangsa Yahudi mempunyai rencana besar untuk menguasai seluruh umat manusia dimuka bumi, kemudian membuat mereka bertindak secara sadar atau tidak sadar menjadi pelayan Yahudi yang derajatnya dianggap sama dengan binatang.
3 Banyak strategi yang dilancarkan oleh kaum Yahudi yang berkedok Kemanusiaan, Dialog Lintas Agama, Hak Asasi Manusia, Bea Siswa, Penyebar luasan simbol Yahudi dll, yang semuanya merupakan tak-tik belaka untuk meraih tujuan akhir mereka.
Strategi penyebarluasan simbol Yahudi di masyarakat kita ternyata sudah dalam tahap yang memprihatinkan. Simbol Yahudi tanpa sadar telah di gunakan pada aksesories, kaos, cover kaset dll. Kita sudah mengetahui bahwa sebuah simbol/gambar bisa berarti lebih dari seribu kata kata. Ternyata, salah satu grup musik papan atas di Indonesia yaitu DEWA telah secara konsisten menyebarkan simbol Yahudi dari mulai album pertama mereka DEWA 19 (1992), TERBAIK–TERBAIK (1995), THE BEST OF DEWA 19 (1999), BINTANG LIMA (2000), CINTAILAH CINTA (2002), ATAS NAMA CINTA I & II ( 2004), dan LASKAR CINTA (2004).
Simbol Yahudi dengan cerdik diletakkan dengan berbagai cara dan hanya bisa dilihat dengan cara cara tertentu. Ada yang dibuat terbalik, disamarkan, diputar dan hanya bisa dibaca didepan cermin. Sebelum membahas lebih jauh tentang simbol, kita perlu ketahui siapa sebenarnya Ahmad Dhani Manaf, sang komadan grup musik ini.
Dalam Album Laskar Cinta, Dhani menulis sebagai berikut : DHANI THANKS TO :…….. JAN PIETER FREDERICH KOHLER ( THANKS FOR THE GEN ) …, Siapakah JAN PIETER FREDERICH KOHLER?? Merunut silsilah keluarga, pemilik nama tersebut ternyata ayah dari ibu kandung Ahmad Dhani, alias kakeknya. Ibunya sendiri bernama Joyce Theresia Pamela Kohler. Jan Pieter Frederich Kohler adalah orang Yahudi Jerman. Secara jujur Dhani berterima kasih atas gen Yahudi yang ia terima dari sang kakek. (THANKS FOR THE GEN). Bisa jadi karena kebanggaannya mewarisi gen dari opa-nya.
A. SIMBOL-SIMBOL YAHUDI YANG BANYAK TERDAPAT PADA ALBUM DEWA

> Dhani sering tampil dipanggung dengan memakai kalung Bintang David (simbol Zionis-Israel).

  
            >Pada cover album pertama DEWA 19, terdapat gambar Piramida Tak Sempurna (Unfinished     Pyramid). Piramida tersebut terpancung dibagian ujungnya. Lambang tersebut sudah dikenal luas sebagai salah satu lambang Yahudi (lambang gerakan Masonis – salah satu organisasi Yahudi, dan juga lambang tsb pada uang 1 dollar Amerika). Dan untuk diingat, dalam mitologi Judaisme angka “19” dikenal sebagai “Dark Star” (Bintang Kegelapan). Jika dicermati dengan seksama, cobalah untuk memperbesar gambar puncak pyramid yang ditutupi kabut (misalnya dengan program Windows Picture & Fax Viewer, puncak piramid itu di zoom-in (+) beberapa kali), maka terlihat dipuncak piramid itu-walau agak samar, ada sesuatu yang tidak lancip, malah berwarna gelap yang cenderung berbentuk bulat yang bisa jadi merupakan bola, lingkaran, atau juga bisa sebuah mata.




          > Dalam album “TERBAIK TERBAIK”, Pertama, secara jelas dimuat simbol Dewa Ra (Dewa matahari dalam mitologi Mesir Kuno). Dalam agama Yahudi (Judaisme) Dewa Ra diklaim sebagi salah satu Tuhan mereka. Pada Sinagog (rumah ibadah Yahudi) lambang ini lazim di pajang. Kedua, terdapat pula lembaran satu Protocol Of Zions (Ayat-ayat Iblis) dalam bahasa Ibrani. Untuk menyamarkan, Protocol of Zions dalam cover album ini diletakkan secara terbalik horizontal. Yang sisi kiri dipindah kekanan dan sebaliknya. Untuk membacanya hadapkan dulu ke depan cermin. Ketiga, terdapat foto empat personil Dewa tengah berdiri dibawah gambar lingkaran dengan satu titik di tengahnya (Circle with a dot), gambar ini dikenal sebagai symboll occultism/organ perempuan yang merupakan gerakan pemuja setan dan dianggap juga sebagai penjelmaan simbol mata setan (The Evil Eye). Berikut ini cuplikan dari Bulletin Masonis (organisasi Yahudi): Since the Satanist worships the Sex Act, he must have a symbol of the female organ, to go along with male organ- the Obelisk. And, indeed, Satanist do have a symbol of the female organ – the Circle. And, when a point is added to the middle of the circle, you have the complete sex act, the male being the point and the female being the circle






              > Dalam cover Album THE BEST OF DEWA 19 (1999), Pertama, Secara kasat mata ada dua lambang yang dimuat: adalah tulisan tangan italic yang ditumpuk jadi satu sehingga membentuk garis lurus. Satu garis horizontal, satunya lagi vertical, dan saling bersilangan seperti salib miring. Cover berbentuk horizontal ini baru memiliki arti jika diberdirikan atau diputar 90 derajat kearah kiri (lihat tanda panah biru di sudut kanan bawah cover tsb, itu bukan sekedar gambar panah tapi suatu instruksi) agar ‘pesan’nya sampai. Dikepala salib terdapat gambar personil Dewa yang jika dicermati membentuk sebuah bulatan. Ini sama dengan symbol okultisme yang terdapat dalam lambang Dewa Horus. Kedua, Juga dicover depan. Di sudut kiri bawah ada gambar kepala seorang gadis dengan rambut panjang terurai, dikepala si gadis seolah ada pusaran air. Jika diperbesar maka akan terlihat bahwa “pusaran air” dan rambut si gadis itu sesungguhnya adalah mata dari Dewa Horus. Ketiga, dipermukaan cakram digital (CD) juga berisi symbol okultisme Dewa Horus (juga ada tanda panahnya). Keempat, dicover yang berisi lirik lagupun, jika di rotasi 90 derajat akan terlihat simbol yang sama. Garis putih yang ada diatasnya hanya sebagai ‘pengelabuan’, namun intinya adalah garis saling menyilang seperti salib dengan lingkaran di bagian atasnya.



           >Dalam cover Album BINTANG LIMA (2000), Gambar sayap dengan hati di tengah dimuat utuh dengan latar belakang empat personil Dewa. Simbol ini lajim dipakai sebagai salah satu simbol gerakan perkumpulan Teosofie Yahudi. Ritual pengikut Teosofi biasanya mengadakan upacara pemanggilan arwah atau jin.

             >Dalam cover Album CINTAILAH CINTA (2002), Pertama, Cover depan album ini memuat secara menyolok simbol Eye of Horus. Horus adalah Dewa Burung dalam Mitologi Mesir Kuno yang diklaim sebagai salah satu dewa mereka. Kedua, Dicover dalam juga ada simbol yang sekilas mirip mata, yang merupakan contekan habis salah satu simbol yang terdapat dalam buku The secrect Language of Symbol yang disarikan dari kitab Yahudi, Taurat. Simbol ini biasa disebut Femina Geni Vegia atau kelamin perempuan. Ketiga, Dibagian lain juga ada gambar mata setan. Keempat, Dipiringan disc-nya jika dicermati bergambar kepala burung dengan simbol mata Horus. Yang merupakan salah satu simbol dari gerakan freemasonry.



  
           >Dalam cover Album CINTAILAH CINTA I & II (2004), Lambang sayap yang merupakan lambang resmi Dewa dimuat dalam album live ini dengan latar belakang hitam kelam. Seperti hal nya Album Bintang Lima (2000), album ini juga mengunakan sayap simbol Teosofi dengan makna yang sama.


            >Album LASKAR CINTA (2004), Inilah album ke tujuh Dewa yang akhirnya menjadi “batu sandungan” dan membuka selubung semua album-album dewa sebelumnya yang sarat dengan kampanye symbol dan lambang Yahudi Tipologi huruf “Laskar Cinta” yang dibalik, ternyata diambil dari huruf Ibrani (huruf yang digunakan dalam Kitab Yahudi). Gambar siluet wajah Ahmad Dhani pakai peci dengan tulisan berpola Arabic bertuliskan “Ahmad”. Benarkah bertuliskan Ahmad??, mengapa huruf alif-nya ada cabang? Padahal alif itu lurus tidak bercabang. Jelas bukan suatu kekhilafan. Jika gambar itu dibalik 180 derajat, tulisan Arabic yang semula seakan berbunyi “Ahmad” menjadi huruf Arabic yang terdiri dari konsonan semua dengan huruf : YHWH, alias “YaHWeh, alias Tuhan Tertinggi Yahudi. Believe it or Not??


    B. LIRIK LAGU DEWA YANG BERMASALAH
    Pertama, Lirik lagu “Sweetest Place”adalah sebuah lirik penantian akan ratu adil, penantian akan datangnya sesuatu, yang bisa membuat kehidupan menjadi menyenangkan. Dan yang dinanti adalah: MATA (I’am welcoming an eye/ Into the darkest one / It tells me not to worry…) Ratu adil itu adalah MATA. Menurut teologi Yahudi (Kabbala), The eye atau Mata merupakan mata Lucifer, Sang Pangeran Penguasa Kegelapan sekaligus Sang Penguasa alam raya.
    Kedua, Dalam Album Laskar Cinta , ada sebuah lagu berjudul “SATU”. Syairnya bagaikan kerinduan yang teramat sangat seorang kekasih kepada pujaan hatinya. Benarkah ??, Ternyata TIDAK. Syair lagu tersebut merupakan manifestasi dari paham sesat “Wihdatul Wujud” (bersatunya mahluk dengan pencipta). Dibawah syair lagu tersebut pada versi kaset terdapat ucapan terima kasih kepada Al Hallaz. Adapun pada versi CD nya terdapat ucapan terima kasih kepada Syekh Lemah Abang. Keduanya adalah ulama sesat penganut Wihdatul Wujud. Siapapun yang pernah membaca sejarah Walisanga pasti tahu bahwa Syekh Lemah Abang adalah nama lain dari Syekh Siti Jenar. Jika Syekh Siti Jenar diperintahkan untuk dipenggal kepalanya oleh Walisanga, bagaimana dengan Dewa??, tentu tidak demikian..
    TAHUKAH ANDA ?
    • Kebencian Yahudi terhadap semua bangsa selainnya membuat mereka menganggap bangsa bangsa lain itu tidak pantas menyandang gelar “manusia”.
    • Prioritas utama kebencian orang Yahudi adalah orang Kristen karenanya adanya dendam kesumat antara keduanya yang bersumber dari dasar-dasar kedua agama tersebut. Namun jika mereka kesulitan mendapatkan darah orang Kristen (untuk ritual mereka), maka darah orang Islam pun bisa dijadikan gantinya.
    • Orang Yahudi biasa mengajari anak mereka sedari kecil untuk mengucapkan cacian jika melewati gereja, Yaitu: “sakis nadanisid bayadan nadi binikhi sharabrim ila yim“ artinya: “jadilah ini daerah haram tempat kotor untuk dua kotoran, dan tempat keji bagi orang–orang keji dan najis”.

    Minggu, 13 Februari 2011

    Pembantaian Etnis Tionghoa di Batavia tahun 1740

    Wah, udah luamaa gaperna buka blog :P

    kali ini saya mau mbahas tentang sejarah :D
    berhubung masih nuansa imlek , saya mau mbahas tentang etnis Tionghoa .



    Sejak zaman pemerintahan Gubernur Jendral J P Coen, warga Batavia keturunan Tionghoa menjadi warga yang dibanggakan oleh pemerintahan VOC pada saat itu, sehingga terjadi imigrasi besar-besaran dari Hokkian ke Batavia. Hal itu kemudian berakibat pada membeludaknya warga keturunan Tionghoa di Batavia, mulai dari yang rajin telaten bekerja di perkebunan tebu, dagang, hingga yang berbuat kriminal karena menganggur.

    Membludaknya warga keturunan Tionghoa, mulai dari yang punya usaha maupun yang pengangguran, menjadi ancaman bagi warga Eropa di Batavia. Ada yang merasa usahanya terancam, ada yang merasa kurang aman karena kriminalitas oleh orang Tionghoa pada saat itu tinggi. Konflik ini semakin meruncing ketika VOC mengimpor gula dari Brazil dan akibat dari import itu banyak perkebunan tebu dan produsen gula lokal yang bangkrut, sehingga mengakibatkan pengangguran yg banyak.

    Melihat kejadian ini, Gubernur Jendral Adriaan Valckenir tidak tinggal diam, beliau bersama para pejabat VOC yang lainnya mengeluarkan kebijakan tentang Pajak Kepala dan Pass yang harus dimiliki setiap imigran yang ada di Batavia. Karena banyaknya yang pengangguran, kemudian banyak imigran tionghwa juga yang yang tidak sanggup bayar pajak kepala dan membuat pass. Di lain sisi, Anggota Raad Van Indie yang juga sepupu Adrian Valckenir, Gustaf Willem Baron van Imhoff yang baru pulang dari Ceylon, mengusulkan untuk melakukan transmigrasi para pengangguran Tionghoa untuk dikirim ke Ceylon, karena memang Ceylon maih membutuhkan. Namun kemudian muncul gossip di kalangan Tionghla yang mengatakan bahwa setiap Tionghla yang di bawa dengan kapal lau menuju Ceylon, tidak pernah sampai karena mereka di lempar ke laut. Maka gemparlah masalah ini di antara kaum Tionghla, dari situ mulailah pergerakan perlawanan yang merupakan reaksi dari rangkaian kejadian di Batavia.

    Pada tanggal 26 September 1740 seorang Kapiten Bumiputra Pasqual Andriesc bersama tiga orang Letnan Tionghla, melaporkan bahwa ada bibit pemberontakan di luar tembok Batavia. Pada pertemuan yang sama, Adriaan Valckenier bertanya tentang hal ini pada Kapiten Tionghla Ni Hoe Kong, yang kemudian dengan ketidaktahuan. Lalu pada pertemuan itu diperintahkan pada Commisarriat urusan Bumiputra untuk kirim orang rahasia agar mencari tahu tentang pemberontakan ini.

    Satu bulan kemudian ditangkaplah 6 orang Tionghla yang tidak punya Pass, namun kemudian dibebaskan oleh Potia/mandor kebun punya Ni Hoe Kong. Karena ini pula kemudian Gubernur Jendral A. Valckenier menuduh Ni Hoe Kong terlibat dengan pemberontakan, yang kemudian dijawab lagi dengan ketidak tahuan Ni Hoe Kong.

    Pada tanggal 8 Oktober 1740 terjadilah serangan kecil oleh para pemberontak Tionghla di salah satu gerbang kota Batavia, yang kemudian berhasil diredam oleh pasukan VOC, mulai saat itulah kecurigaan terhadap para Tionghla yang tinggal di dalam Tembok Kota Batavia muncul dikepala para orang Eropa, termasuk Gubernur Jendral Valckenier. Maka pada tanggal 9 Oktober dia memerintahkan agar dilakukan penggeledahan di semua rumah milik Tionghwa. Termasuk rumah milik Ni Hoe Kong. Para Warga Tionghwa yang ketakutan kemudian teriak-teriak dan sebagian melakukan perlawanan atas geledah ini, dan entah datang dari mana perintahnya, kemudian dimulailah pembantaian terhadap warga tionghwa, tak terkecuali anak-anak maupun perempuan dimana saja, termasuk para pasien yang ada di rumah sakit dan di dalam penjara. Setelah kejadian ini, kemudian kapiten Tionghwa Ni Hoe Kong dan saudara laki-lakinya Ni Lian kong ditangkap dan di adili.

    Para pejabat VOC di Batavia yang melihat kejadian ini kemudian menyalahkan Gubernur Jendral Adriaan Valckenir atas insiden genosida tersebut. Kemudian Raad Van Indie melakukan mosi tidak percaya terhadap Gubernur Jendral, namun Valckenier melakukan perlawanan, dan menangkap semua Anggota Raad Van Indie, yang termasuk didalamnya ada Willem van Imhoff. Para anggota Raad Van Indie tersebut kemudian di kirim pulang menghadap Dewan 17, namun Dewan 17 kemudian memberikan keputusan yang berbeda, mereka mengirim balik Willem van Imhoff ke Batavia bukan sebagai tahanan, namun sebagai Gubernur Jendral Batavia yang baru. Adrian Valckenier yang dalam perjalanan pulang kemudian ditangkap dan diadili hingga mati.


















    kedatangan etnis tionghoa
























    Pembantaian etnis tionghoa